Powered by Blogger.

Wednesday 20 January 2016

Tag:

Comic 8 : Casino King




Comic 8: Casino Kings masih memasang banyak pemain yang sama, hanya ada 2 pemain yang tidak kembali. Cerita lanjutan dari ke-8 agen rahasia yang menyamar jadi komedian disebut “comic 8” yaitu Ernest, Arie, Fico, Bintang, Mongol, Kemal, Babe dan Ge (menggantikan Mudy). Mereka dipimpin oleh Indro & Candil. Setelah sukses merampok Bank INI, kali ini mereka harus mencari “The King” raja judi terbesar & kasinonya. Seperti kucing-kucingan, pihak berwajib (Dea Ananda, Boy William, Prisia Nasution) sedang berusaha menangkap mereka & mengungkap siapa bos mereka. Sementara itu musuh lama mereka, Panji dan asistennya Hercules & Nikita dibebaskan oleh anak buah “The King” yang sengaja membawa mereka ke sebuah casino di pulau mewah sebagai tamu. Namun comic 8 terpedaya, mereka pingsan dan ketika bangun, mereka dikelilingi buaya! Setelah beberap Hm… terinspirasindari Hunger Games?a dari mereka lolos dari buaya, mereka harus berhadapan dengan “The Hunter” yang serunya diperankan oleh artis-artis senior yang tidak biasanya main di genre komedi. Hm.. terinspirasi dari Hunger Games?

Banyak perbaikan yang bagus di Comic 8: Casino Kings ini. Efek visual & editing film jelas perlu dihargai, terutama adegan berdarah dengan para buaya yang sangat lumayan untuk ukuran film Indonesia. Setting tempat, properti, dan kostum juga tampak lebih bermutu dari yang dulu. Secara latar belakang, jelas film ini mengingatkan kita akan view hedonisme yang sering muncul di film-film Hollywood. Kerja keras tim produksi patut diberikan applause!

Sutradara Anggy Umbara tidak meninggalkan gayanya yang bermain dengan timeline & plot cerita yang melompat-lompat. Sayangnya kali ini “the missing link” yang dihidangkan justru membuat suasana jadi dingin. Bagi yang belum menonton film pendahulunya, pasti banyak hal yang tidak dipahami. Plot ceritanya menjadi agak sedikit membingungkan: Mengapa comic 8 harus mencari the king & casinonya? Apa peran yang dilakukan oleh Agus & Candil ketika mengambil petanya? Kenapa comic 8 merekrut banyak anggota baru (yang tiba-tiba sudah ikut dalam perjalanan)? Banyak hal yang tidak dijelaskan, malah yang tidak penting terlalu ditambah-tambahkan sehingga humor saja tidak cukup untuk mengalihkannya. Ya, memang para artisnya lucu, dialognya kocak. Tapi itu tidak mengherankan, karena film komedi memang harus lucu. Kalah hanya sekedar lucu & ceritanya kurang nyambung, tidak perlu dijadikan film, tonton stand-up comedy saja cukup.

Ketika menyaksikan trailer “part 2” yang disisipkan di belakang, ada perasaan bahwa mereka “save the best for the last” alias seru-serunya disimpan untuk part 2. Strategi promosi film ini cukup baik, dan memastikan part 2 tidak kekurangan penonton. Namun menyisakan rasa “garing” untuk part 1. Rasanya seperti part 1 ini adalah film berdurasi 30 menit yang dipanjang-panjangkan jadi 102 menit hanya untuk kepentingan bisnis. Sekuel yang ini tidak sebagus pendahulunya. Semoga film ke-3nya bisa lebih bagus. Oh ya, film ini mengandung humor yang jorok, jadi kurang cocok ditonton anak-anak. 

About Unknown

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

 

Follow Me On Instagram