Powered by Blogger.

Monday 25 January 2016

Tag: , ,

Kemana aku harus pergi



Kisah ini adalah lanjutan dari kisah sebelumnya yaitu teroesir , kehidupan jamal banyak berubah setelah dia harus berpisah dengan khadijah. Jamal melanjutkan pendidikannya di padang panjang , saat berada di padang panjang jamal menumpang dirumah mande jarinah , mande jarinah memiliki anak bernama muluk dia adalah seorang penjudi dan pemabuk...

Mande jarinah : "jamal selama disini kau akan tidur dikamar depan, itu adalah kamar muluk tapi anak itu memang juga jarang pulang"
Jamal : "iya mande, terima kasih telah mengizinkan saya untuk tinggal disini"

Lalu jamal pun hendak beranjak dari dari ruang tamu dan tiba-tiba muluk pulang dari warung, dia masuk begitu saja ke dalam tanpa mengucap kan salam yang membuat datuk dan mande sangat kesal.

Mak cik bandaro : "hey kau muluk masuk ke dalam rumah tidak mengucap salam"
Muluk : "eh mak cik , tadi aku sangka tak ada mak cuk disini, assalammualaikum"(berbicara sambil sedikit tercengir saat melihat jamal)
Mak cik : "sehabis dari mana kamu muluk?"
Mande : "darimana lagi anak ini pasti dia sehabis dari warung untuk berjudi"
Muluk mengambil sebatang linting dari kantongnya
Mande : "lihat uda kelakuan muluk tak sopan sekali , buang itu (dengan nada tinggi berbicara kepada muluk)
Muluk : "eh ungku ayo saya antar ke warung, ungku belu makan kan?"
Jamal : "iya,,"
Muluk : "nanti sekalian aku mengajarkan mu berjudi"(berbicara dengan nada bercanda dan mencoba menghindari pembicaraan)
Mande : "astagfirullah muluk"

Saat sore hari seperti biasa jamal selalu berkeliling kampung untuk mencari inspirasi dari hikayah-hikayatnya , lalu saat berjalan bersama muluk tukang pos datang menghampirinya... ternyata itu adalah kabar baik datang dari batipuh tepatnya dari kekasih hati jamal yaitu khadijah, khadijah mengirimkan surat kepada jamal.

"Jamal kekasih hatiku , lepas rasanya sesak di dalam dadaku ini saat aku di perbolehkan oleh datuk untuk pergi ke padang panjang untuk mengunjungi pacuan kuda selama tujuh hari , disana aku akan menginap dirumah sahabat ku nazwa, setiap hari kita akan terus bertemu , setiap hari kekasihku , setiap hari"-isi surat

Senang sekali rasanya hati pemuda ini betapa beruntung dirinya dia kembali di pertemukan kembali dengan cinta sejatinya . Lalu sampailah khadijah di kediaman sahabatnya nazwa 

Nazwa : "bundo, khadijah sudah tiba" (lalu nazwa pun keluar dari rumahnya untuk menjamu sahabatnya tersebut)
Nazwa : "akhirnya kau sampai juga khadijah , perkenalkan ini zamrun tunangan ku"
Khadijah : "assalammualaikum"
Zamrun : "waalaikummussalam"
Nazwa : "uda kenalkan ini sahabat ku khadijah"
Zamrun : "namanya seperti nama di dalam cerita dongeng saja"

Bundo nazwa pun tiba dan langsung menyuruh semuanya masuk ke dalam rumah..

Bundo : "khadijah apakah kau sudah kenal dengan abangnya nazwa, si aziz? kemana abang mu itu nazwa?"
Nazwa : "biasanya dia akan pulang saat ada festival dan pacuan kuda"

Seperti apa yang nazwa bilang, aziz memang akan pulang ke padang panjang jika akan ada acara festival di padang panjang. Dia dan temannya robert (orang belanda) sudah di dalam perjalanan, robert juga membawa istrinya maria untuk melihat pacuan kuda. Sesampainya di rumah aziz menyuruh temannya untuk duduk di ruang tamu 

Aziz : " bundo, nazwa."
Nazwa : " uda aziz rupanya kau sudah pulang "
aziz : "aku tidak akan lama berada disini hanya beberapa hari saja untuk melihag pacuan kuda"
bundo : " kalau begitu suruh lah teman mu itu untuk makan siang bersama kita"

Saat aziz sedang asik berbincang dengan nazwa rupanya ia menyadari keberadaan khadijah yang sedari tadi terpaku di dekat tangga , di karenakan malu untuk menghampiri aziz , betapa tersipunya aziz saat melihat kecantikan khadijah

Nazwa : "itu sahabat ku khadijah" ( aziz yang sedang tercengang sedikit terkejut oleh nazwa yang tiba-tiba menepuk pundaknya ) , mari aku kenalkan , kadijah kenalkan ini uda aziz sedari tadi dia terpuka melihat kecantikan mu"
Aziz : "Jadi ini teman mu yang bernama khadijah yang selama ini kau ceritakan kepada ku, ternyata kau berbohong kepada ku nazwa, Khadijah lebih cantik dari apa yang kau ceritakan" 

Khadijah hanya menundukan kepalanya dan sedikit tersenyum kepada aziz karena Khadijah termasuk wanita yang sangat sopan dan tahu bagaimana memandang lawan jenisnya dan sangat taat pada aturan adat dan agama.


                                         ***********************************

Muluk : "memangnya seberapa cantik kekasih mu itu jamal , sampai kau sangat gembira sekali seperti ini" (berbicara dengan gembira karena selama di padang panjang setiap harinya selalu menceritakan tentang khadijah)

jamal gencar untuk merapihkan rambutnya dan mencari pakaian bagus untuk dipakai saato bertemu dengan kekasih hatinya itu, saat ia sampai di tempat pangkas rambut ternyata ongkos potong rambut sangat mahal

Jamal : "mahal juga ya bang muluk , kalau seperti ini aku bisa tidak makan (berbicara kepada muluk dengan sedikit bercanda)

Lalu muluk mendapatkan ide agar dia saja yang memotong rambut jamal

Jamal : "aww sakit bang , potok rambut ku jangan telinga ku"
Muluk : "tadi kamu bilang ingin bertemu khadijah.. (setelah beberapa saat) nah inilah gaya rambut ter baru , gaya rambut pinang di belah dua"

Jamal yang agak sedikit tercengan karena gaya rambut ini sedikit aneh..
Tapi dia menerima saja walaupun gaya rambut itu sedikit aneh..

Muluk : "pasti semua wanita akan terpesona melihat gaya rambut baru mu"
Jamal : "behitukah bang?"
Muluk : "iya kau terlihat sangat tampan dengan gaya rambut ini"

Ke esokan harinya acara pacuan kuda pun di buka..

Setelah selesai makan di ruang tamu lalu nazwa dan khadijah bersiap untuk mengganti baju yang khadijah pakai dengan pakaian yang nazwa punya
Nazwa : "Kesini biar aku pilihkan baju yang bagus untuk pergi ke pacuan kuda nanti"
Khadijah : "tapi ini adalah pakaian terbaik yang aku punya"
Nazwa : "biar aku pinjam kan bajuku"
Lalu khadijah dan nazwa berangkat ke kamar nazwa dan memilih pakaian yang bagus untuk khadijah , nazwa memberikan pakaian yang terbuka..
Khadijah : " nazwa , pakaian seperti ini tidak pantas untuk ku , aku tidak terbiasa berpakaian seperti ini.."
Nazwa : "oleh karena itu kau harus terbiasa menggunakannya"
Khadijah : "tetapi ini terlalu mengundang perhatian setiap orang"
Nazwa : "bukankah memang insting wanita untuk menjadi bahan perhatian"
Karena tidak ingin membuat sahabatnya kecewa , khadijah pun bersedia untuk memakai pakaian yang dipinjamkan oleh nazwa.. setelah khadijah selesai mengganti baju dan berdandan dia pun turun bersama nazwa menuju ruang tamu tempat aziz untuk bersiap menuju pacuan kuda , aziz pun tercengang saat melihat khadijah yang sangat cantik setelah berganti pakaian dan berdandan
Aziz : "cantiknya diri mu khadijah"
Khadijah : "terima kasih uda aziz"
Aziz : "ayo kita bersiap untuk kepacuan kuda"
Lalu mereka semua pun berangkat ke pacuan kuda khadijah yang memakai pakaian gaun indah dan topi coklat saangat menarik semua perhatian siapa saja yang ada di sekitar dia.. tetapi khadijah tetap saja memikirkan jamal yang ingin ia temui , lalu ia memandang kesana-kemari untuk mencari jamal..
Jamal pun yang sudah sampai di tempat pacuan kuda sangat gencar mencari khadijah.. lalu ia melihat khadijah tapi ia seperti melihat orang yang berbeda karena pakaian khadijah yang tidak seperti biasanya..
 
Jamal : "Khadijah..."(dia terus berlari ke arah khadijah)
Akhirnya mereka berdua di pertemukan oleh tuhan.. betapa senangnya hati jamal penantian dan harapannya kembali muncul saat ia bertemu dengan khodijah lagi..
Jamal : "khadijah.. kekasih ku bagaimana kabar mu.. aku sangat merindukan mu"
Khadijah : " kekasih ku aku baik-baik saja aku sangat merindukan mu--"
Nazwa : "apakah ini jamal yang kau ceritakan kepada ku"
Aziz : "ayo cepat kita harus segera ketempat pacuan kuda karena sudah ingin di mulai , kami pergi dahulu"(sambil berbicara menatap jamal)

lalu khadijah pun pergi dengan aziz ketempat penonton bersama yang lain. jamal sedikit kecewa terhadap khadijah karena meninggalkan jamal begitu saja. Pertandingan akan segera di mulai semua penonton sudah berdiri untuk melihat aksi para kuda untuk berpacu tetapi tidak dengan jamal yang terus mencari keberadaan khadijah. Saat jamal melihat khadijah betapa kecewanya jamal melihat wanita yang di perjuangkannya selama ini sedang asik berbicara dengan lelaki lain sedangkan dia hanya terpaku melihat mereka berdua lalu ia pun pergi dari pacuan kuda dan lebih memilih pulang.

Zamrun : "siapa lelaki tadi itu nazwa, pria yang bersarung seperti orang yang ingin mengaji itu" (berbicara seperti mengolok-olok jamal)
Nazwa : "Dia itu jamal, dia orang yang dekat dengan Khadijah"
Zamrun : "Tadi sepertinya aku melihat ia memakai tenun bugis"
Nazwa : "Dia memang orang makassar"
Zamrun : "jadi dia bukan orang minang"
Nazwa : "Bukan"
Zamrun : "oh seperti itu"

Pertandingan pun dimulai semua kuda berlomba termasuk kuda milik Aziz.

Nazwa : "Khadijah, lihatlah kuda putih itu adalah kuda milik uda Aziz. hey kau kenapa tidak semangat sekali kitakan kesini untuk melihat pacuan kuda, jadi kau harus semangat"
Khadijah : "Aku kesini bukan untuk melihat semua ini, aku datang kesini untuk bertemu dengan jamal"

Pertandingan dimulai Kuda semua berpacu kuda milik Putih milik Aziz terus berpacu dan akhirnya kudanya pun juara pertama. Aziz yang memasang banyak taruhan dengan temannya memenangkan lumayan banyak uang.

Nazwa : "Muka mu memerah Khadijah, Apa kau baik-baik saja?"
Khadijah : "Aku hanya sedikit pusing saja Nazwa"
Nazwa : "Uda Khadijah sakit mari kita pulang"
Aziz : "Khadijah ayo pulang saja, kau terlihat tidak sehat"
Khadijah : "Tak apa uda Aku tahu jalan pulang, biar aku pulang sendiri saja"
Aziz : "Tidak Khadijah, jika satu senang semua senang dan jika satu sakit semua harus merasakannya, kalau begitu ayo semua kita pulang"


                                   ****************************************


Tidak terasa sudah tujuh hari Khadijah berada di Padang Panjang tapi hanya saat pembukaan saja ia bertemu dengan Jamal, di kar itu Jamal yang kecewa dengan perubahan Khadijah dari cara berpakaian dan juga sikapnya, mungkin semua itu hanya salah sangka tapi Khadijah tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan semua yang telah terjadi, akhirnya Khadijah kembali ke Batipuh dan tak pernah sedetik pun mencoba untuk tidak memfikirkan keadaan Jamal.

Bundo : "Aziz, setelah Bundo lihat  selama tujuh hari Khadijah di rumah ini, Bundo yakin Khadijah adalah wanita yang terbaik untuk mu. Hentikanlah kehidupan berfoya-foya dengan teman belanda mu itu dan hiduplah seperti orang minang sebaimana seharusnya, menikahlah dengan Khadijah karena Bundo percaya Khadijha adalah wanita yang terbaik untuk mu"
Aziz : "Tapi bukannya Khadijah itu dekat dengan seorang lelaki, siapa itu namanya jamm...jamm..Jamal itu maksud ku"
Nazwa : "Tapi dia hanya lah lelaki biasa bahkan hubungannya dengan Khadijah pun tidak direstui oleh datuk"

Akhirnya setelah perbincangan dengan keluarganya Aziz pun memantapkan tekadnya untuk melamar Khadijah. Lamaran dilakukan oleh Aziz dia mengirimkan surat kepada datuk selaku pemimpin adat dan juga paman dari Khadijah, di sisi lain Lamaran juga dantang dari Jamal, keadaan ini bertanda buruk bagi kepercayaan adat Minang. Perkumpulan Keluarga pun dilakukan di kediaman pemimpin adat setempat tepatnya rumah datuk dan semua keluarga di undang untuk mendatangi acara ini untuk memutuskan lamaran siapa yang akan di terima agar menemukan jalan terbaiknya

Datuk : "Kalian semua tahu bahwa aku mengndang kalian semua untuk datang ke tempat ini untuk membicarakan akan hal penting tentang Kadijah dia dilamar oleh dua orang lamaran yang pertama daang dari Aziz anak dari sutan mantari orang yang terkenal semasa hidupnya di Padang Panjang dan sepucuk surat pun tiba dari Jamal niatnya pun sama untuk melamar Khadijah dan setelah di musyawarahkan keputusan yang terbaik adalah menerima Lamaran dari Aziz di karenakan Jamal bukan lah orang minang asli ibunya berasal dari bugis"
Datuk mudo : "Tapi ayah dari Jamal adalah seorang pendekar sutan"
Datuk : " kau tidak usah sok tahu mudo, Aku adalah orang yang lebih tahu dari dirimu, apakah kau mau membuat kita malu , mencoreng arang di dahi kita"
Mande : "Tapi cinta Khadijah masih melekat kepada Jamal, Aku tidak mau dia 'makan hati berulam jantung', Bunuh diri"
Datuk Garang : "Lebih baik dia mati dari pada ia mencoreng arang di kepalanya sendiri dan membuat mamak nya malu"

Kadijah yang sedari di kamar hanya bisa menangis saja mendengarkan semua hal yang di perbincangkan oleh datuk-datuknya, dia sangat kecewa karena lamaran yang diberikan oleh kekasih hatinya Jamal ditolak oleh Datuk, walaupun kecewa berat dia harus tetap menerima apapun keputusan yang di berikan oleh datuk. Datuk mengirimkan surat kepada jamal memberitahukan kepada Jamal bahwa Lamaran yang dikirimkan Dia telah ditolak. Betapa hancurnya hati Jamal rasanya seperti di hancurkan berkeping-keping tapi Jamal mencoba untuk menerima semuanya dengan hati yang ikhlas. 3 Hari telah berlalu saat Lamaran jamal ditolak ia mencoba mencari identitas dari Aziz yang telah melamar Khadijah. Sahabatnya, Muluk membantunya mencari identitas tentang Aziz

Muluk : "Ungku, Aku menemukan identitas tentang Aziz itu. Dia adalah seorang penjudi terkenal seantero padang dia adalah anak buah Sebuah perusahaan belanda, dia seorang perusak rumah tangga orang lain, dia bukanlah lelaki baik-baik!"
Jamal : "Jadi begitu bang Muluk, Terima kasih kau telah membantuku untuk mencari kan informasi tentang Aziz. Setelah ku tahu semua ini, aku akan mencoba untuk mengirimkan Khadijah surat"

"Khadijah kekasih ku, sudah hilangkah segala perasaan mu kepada ku, lupa kah dirimu terhadap janji mu untuk menunggu ku seberapa pun lamanya.
Apakah ini semua akhir dari kisah kita, apakah kau tega memutuskan tali pengharapan seorang pemuda yang berlindung kepada tangan mu yang di percayai oleh ku tak akan menyakiti hati ku. Apa yang menyebabkan semua ini terjadi Khadijah, apakah kau lebih memilih menikah dengan orang yang lebih gagah, lebih kaya dari ku. Ini semua hanyalah pernikahan harta dan nama baik, ingatlah khadijah hanya cintalah yang membuat kau bahagia."-isi surat

Khadijah pun sangat sesih membaca sutat tersebut dia tidak dapat menahan air matanya yang mengalir dari matanya yang bengkak karena beberapa hari ini dia selalu mengis dan menangis karena dia sendiri tak dapat membohongi perasaannya sendiri. Walaupun begitu semua ini sudah terjadi dan pernikahan akan segera di langsungkan, Khadijah pun mengirimkan surat kepada Jamal berusaha untuk menjelaskan semuanya.

"Assalammualaikum ungku Jamal, aku hanya ingin engkau tahu pernikahan ku dengan uda jamal bukan lah pernihan harta dan nama baik, aku melawan hatiku sendiri saat harus memilih pilihan ini. Sebaiknya ungku cari lah wanita yang lebih cantik dan lebih kaya dari diri ku. Lupakan lah semua yang sudah terjadi diantara kita, lebih baik kita menjadi sahabat saja untuk selamanya"-isi surat 

Betapa hancurnya hati Jamal saat membaca surat yang di kirim kan oleh Khadijah. Dia tak tahu harus berbuat apa lagi setelah ketulusan cintanya terhadap khadijah di sia-sia kan begitu saja. Berat sekali rasanya beban dan cobaan yang bertubi-tubi menimpanya dia pun jatuh sakit dan lebih memilih untuk mengunci diri di dalam kamarnya

Lalu di sisi lain Sekarang Khadijah sudah bersiap untuk melangsungkan pernikahan semua  sudah ramai berdatanga ke rumah pemuka adat di rumah gadang. Semua sedang mempersiapkan segalanya untuk proses pernikahan nanti. Tetapi Khadijah hanya melihat semua yang sedang sibuk itu dengan tatapan kosong, dia tak dapat berhenti memfikirkan Jamal dan bagaimana perasaan Jamal saat dia mengirim kan surat waktu itu. Lalu ia memilih untuk pergi ke kamar dan merias diri karena sebentar lagi sang mempelai pria datang untuk meminang nya. Saat sudah selesai ia kembali menangis karena dia masih merasakan sesak di dalam dadanya di karena kan harus menikah dengan orang yang tidak sedikit pun ia cintai, tetapi ia harus menutpi semua itu karena ia harus mematuhi perintah dari datuk yang terus memaksanya untuk meninggalkan Jamal dan menikah dengan Aziz.

****************************************************************************

Jamal yang batin nya tertekan oleh rasa kecewa dan kehancuran atas pengharapan nya kepada wanita yang selama ini dia percaya sebagai tujuan akhir, telah membuat tali pengharapan nya putus dan di renggut oleh wanita itu. Jamal hanya terbaring di kasur nya selama 2 bulan lama nya semua orang di rumah hanya bisa menghawatir kan nasib Jamal ke depan nya. Sudah beberapa lama ini Jamal terus berbicara ingin kembali ke makasar. Dia terus menyebut nama Khadijah. Karena mak jarinah sangat sedihmelihat nasib Jamal dia pun memanggil dokter kampung disini untuk mengobati Jamal.

Dokter : "Uni, penyakit Jamal bukan lah penyakit biasa. Penyakit ini menyerang ke Jiwaan nya, hanya satu obat yang dapat menyembuh kan nya. dengan membawa Khadijah kesini untuk menemui Jamal.
Mak Jarinah : "Kalau begitu kita bisa memanggilnya kemari, mungkin dia akan bersedia kesini."

Lalu Khadijah pun berangkat mengguna kan baju terbuka berwarna biru dan langsung menuju Mande Jarinah bersama suami nya Aziz. Sesampainya di sana dia langsung memanggil Jamal yang sedang terbaring lesu di kasurnya selama beberapa bulan ini.

Khadijah : "Jamal.. Ini aku Khadijah."
Jamal : " Khadijah Kekasih ku, itukah engkau. Betapa cantiknya kau hari ini, kau memakai gaun putih yang indah dan kerudung katun seperti pertama kali kita bertemu. Biarkan aku ambil baju hitam ku agar kita bisa segera menikah ini adalah penghulu kita." ( yang ada dalam pengllihatan jamal sekarang hanyalah Khadijah dan dia sudah lupa bahwa Khadijah sudah menikah dan suaminya sekarang menunggu Khadijah dipintu kamar Jamal.)

Jamal menunjuk dokter kampung yang dia fikir adalah penghulu, jamal memang sedikit tergeser batinnya dan membuat nya nampak seperti orang gila. Khadijah sangat sedih melihat keadaan Jamal saat ini. Dia sangat sedih karena semua ini adalah dia yang menyebabkan sampai jamal menjadi sedikit tergeser batinnya.

Jamal : " Kemarikan tangan mu, biar ku bimbing engkau kerumah datuk dan aku akan bilang kepada datuk bahwa sekarang aku akan menikahi mu." (Tangan Jamal pun bergerak untuk menggapai tangan Khadijah, tetapi Khadijah mengelak).
Jamal : " Kenapa kekasih ku apakah engkau ragu terhadap ketulusan cinta ku." (Khadijah menatap mata Aziz memberi isyarat agar di berikan izin untuk memperboleh kan Jamal memegang tangannya)

Lalu Aziz pun memberikan izin tetapi saat Jamal memegang tangan Khadijah...

Jamal : "Ternyata kau sudah ada yang memiliki. Selama ini aku menunggu mu hanya untuk melihat inai mu yang kau sodorkan  kepada ku. PERGILAH KALIAN SEMUA" (Jamal kembali menyelimuti dirinya dan kembali terbari sembari menangis)
Khadijah : "Jamal.." (menggapai selimut jamal sembari menangis tersedu-sedu karena melihat lelaki yang masih ada di dalam haatinya ini sudah di buat hancur oleh nya)
Aziz : "ayo kita pergi" (menarik tangan Khadijah yang berusaha menggapai selimut Jamal)

Lalu mereka berdua pergi kembali dan pulang menuju Padang Pajang dan meninggal kan Jamal dan orang-orang yang berada disana. Seminggu setelah kejadian tersebut Jamal sudah bisa berinteraksi kembali dengan Muluk dan Mande Jarinah. Muluk mengambil inisiatif untuk berbicara perihal masa depan Jamal dan pergi kedalam kamar.

Muluk : " Ungku, untuk apa kau besedih terus yang sudah terjadi biarlah berlalu. Lupakan lah wanita itu masih banyak yang dapat kau raih, hidup mu masih panjang. Buat lah Hikayat atau cerita seperti biasa. jangan lah kau kalah dengan pemuda seperti ku yang baca bismillah pun tak tahu. Jadilah orang sukses dengan apa yang ungku bisa dan berdiri lah di puncak tertinggi agar suatu saat nanti perempuan itu akan melihat mu sembari mendongak kan kepala nya."
Jamal : " Tapi bang Muluk, saat seperti ini aku tidak bisa membuat karangan atau pun hikayat."
Muluk : " Kata siapa, Malah saat seperti ini banyak ide-ide yang ada di dalam otak mu itu. Lebih baik kita memulai dari awal lagi dan aku akan selalu berjanji akan menemani mu sampai kapan pun"
Jamal : " Kalau begitu aku akan berusaha tapi, selama masih berada di sini aku tan akan bisa berhenti melupakan Khadijah."
Muluk : "Bagaimana jika kita berangkat ke jawa, tepatnya di Batavia disana aku memiliki teman yang berkerja di perusahaan percetakan koran jadi kau bisa mengirimkan karangan-karangan mu itu."
Jamal : "Terimakasih bang Muluk berkat kau aku bangkit dari keterpuruk kan ini."
Muluk : "Aku pun patut ber terimakasih kepada ungku karena berkat ungku aku menjadi orang yang lebih baik lagi."
Jamal : "Nanti saat di Batavia apapun yang akan ku makan itulah yang akan bang Muluk makan, Sahabat sampai mati."
Muluk : "Sahabat sampai mati."

Mereka pun berangkat dari Padang Panjang Menuju Batavia dengan hati yang membara dan ke dua sahabat ini akan menemukan kesuksesan nya disana...

Bersambung...



Jangan lupa untuk membaca lanjutan ceritanya

KISAH INI TERINSPIRASI DARI NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJK KARYA BUYA HAMKA

About Unknown

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

 

Follow Me On Instagram