Powered by Blogger.

Friday 19 February 2016

Tag:

Tersisih


Tak tahu harus darimana diriku menceritakan kisah ini, banyak sekali kenangan ku saat bersamanya. Mungkin aku harus menceritakannya dari saat pertama diriku bertegursapa dengannya saat diriku meminta minumnya.
Saat sedang latihan di sekolah saat itu aku bernyanyi banyak lagu saat latihan, kering rasanya tenggorokan ku, biasanya aku hanya bisa diam saja atau meminum minuman yang ku bawa dari rumah, tapi saat itu aku lupa untuk membawa minum dan aku memberanikan diri untuk meminta minum yang terletak diatas meja "ini minum punya siapa, boleh minta gak?" lalu seorang wanita menjawab pertanyaan ku "boleh ambil aja, ga apa-apa kok." Ternyata itu chae min wanita yang selama ini setiap gerak-geriknya kuperhatikan, karena aku telah menyukainya saat pertama kali diriku bertatap mata dengannya.
Aku sering sekali bertatap muka denganya saat ekskul, karena ekskul kita memang sama. Diriku memang bisa dibilang beruntung karena diriku bisa mengenal chae min yang seorang kakak kelasku karena aku tak sengaja meminta minumnya.
Diriku masih ingat saat itu tanggal 30 oktober 2015 pertama kalinya aku berbincang berdua dengannya dan dia bilang itu adalah tanggal jadian kita berdua dan setiap tanggal 30 dia bilang adalah Saat itu aku datang ke sekolah untuk latihan, aku melihatnya sedang duduk di tangga sekolah sendirian. Dia sedang melamun aku yang termaksud orang yang sangat aktif ingin mencari perhatiannya dari lamunannya. Aku menghampirinya dan langsung bertanya "Lagi apa kak?"
ternyata aku berhasil membuyarkan lamunannya "Lagi duduk aja." dia menjawab dengan sangat halus. Lalu aku pun melanjutkan pembicaraan "Emang sendirian aja kak, atau lagi nungguin seseorang?" aku memerhatikan sekitar memang disini tempat yang sangat tenang dan disini juga tangga yang menuju kelas XI IPA dan IPS yang berada diatas. "Iya sendirian aja, gak nungguin orang kok lagi istirahat aja" Dia menjawab pertanyaan ku. Diriku yang sedang menyapu pandangan ku dengan pemandangan yang berada disekitar tempat ini langsung terpaku dengan jawabannya.
"Jadi lagi istirahat, memangnya kakak ikut ekskul apa?" Diriku bertanya kepadanya, "Ikut ekskul volly baru aja selesai". Aku yang sedang bersandar pada tembok pembatas tangga melihat dirinya yang sedang duduk di tangga dengan seksama memang dirinya sangat cantik bagaikan lukisan monalisa yang dibuat leonardo da vinci, wajahnya bagaikan pahatan yang sempurna, sangat mendalam dan indah. aku mencari kesempatan untuk mendekatinya dengan terus melanjutkan percakapan dan dia memang wanita yang sangat supel dan siapa saja pasti sangat merasa nyaman dengannya karena sifatnya sangat bersahabat dengan siapa pun.
"Boleh duduk disamping kakak gak, pegel nih berdiri terus dari tadi?" pintaku kepadanya karena dari tadi aku bersandar saja pada pembatas tembok yang terbuat dari beton. diapun sedikit bergeser dan memperbolehkan diriku duduk disampingnya, bagaikan mimpi yang menjadi nyata siapa pun pasti tak akan menyangka aku akan sedekat ini dengan wanita yang mungkin di pandangan awam akan menjadi bahan perbincangan karena diriku yang hanya seorang adik kelas dan baru masuk ke sekolah ini bisa sangat dekat dengan wanita seperti dia.
Banyak hal yang kulalui saat hari pertama ku dekat dengannya, yamg pasti tak akan ku lupakan adalah dia bilang dia sangat menyukai pesawat. Di siang itu tiga pesawat jet lewat diatas kepala kita, dia sangat gembira sekali, senang rasanya melihat wajah cantiknya itu yang sedang tersenyum bahagia bagaikan mendengarkan puisi-puisi indah yang dilantunkan dengan musik klasik. Sangat indah di lihat oleh mata yang membuat diriku tak akan melupakan hal itu.
Akhirnya Aisyil ketua ekskul ku tiba di sekolah dan menghampiri diriku yang sedang asik berbicara dengan chae min. Dia menyuruh kita untuk bersiap berangkat ketempat latihan yang terletak di desa dekat sekolah kami. Ekskul yang aku dan chae min memang memiliki 2 tempat latihan yang berbeda. Tempat yang pertama ada di sekolah dan di sebuah tempat yang terletak di sebuah desa, tempat itu adalah tempat khusus yang telah di persiapkan di dekat tempat latihan itu juga terdapat ibadah yang berdiri kokoh dengan view sungai yang terletak di depannya
Setelah latihan selesai aku pun berencana mengajak chae min untuk pergi ke dekat sungai tadinya aku ingin sedikit menjadi lelaki romantis dengan menggandeng tangannya menuju ke dekat sungai "Kak ayo ikut bersama ku ke dekat sungai itu disana pemandangannya sangat indah" Tapi ia tidak bisa memberanikan dirinya untuk kedekat sungai jadi hal sudah aku rencanakan menjadi gagal "Tidak bisa Kyu hyun aku tidak berani kesana." Lalu aku pun bertanya kepadanya "Kenapa kak?". "Kaki ku terkilir beberapa hari yang lalu oleh karena itu aku jadi tidak bisa berjalan terlalu jauh." Dia menjawab dengan lembut sekali dan aku pun sedikit kesal kepada diriku sendiri sampai lupa bahwa kakinya terkilir beberapa hari yang lalu karena saat itu dia tersandung batu "Maaf kak, aku jadi membuat kaki kakak merasa sakit bukan maksud ku untuk--"
"Tidak apa-apa aku tahu pasti kau lupa dan juga pasti kau tidak ada maksud untuk membuat kaki ku menjadi bertambah sakit." Dia tersenyum kepada ku, memang benar-benar wanita yang sangat baik dan cantik. Membuat ku tersadar semua ini adalah anungrah yang terindah, yang ku terima dari tuhan selain keluarga yang selalu menyayangi ku. Dan sekarang aku tersadar bahwa dia juga mulai memiliki perasaan yang sama seperti apa yang kurasakan padanya saat pertama kubertemu dengannya.
Dari hari itu aku terus bertekad untuk terus berada disampingnya, karena saat diriku berada disampingnya aku selalu merasa nyaman dan aman karena kehangatan yang dia berikan kepadaku yang tak pernah aku miliki sebelumnya.
Aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya di sayangi oleh seorang kakak mungkin itu adalah kepingan kebahagian yang aku cari selama ini dan aku menemukannya. Kepingan itu berada pada dirinya lah wanita yang membuat ku jatuh hati yaitu chae min kakak kelas ku. Aku ingat pernah bertanya kepadanya "Kak apakah kakak memiliki seorang adik."
"Aku adalah anak bungsu, jadi karena itu aku tak mempunyai seorang adik."
"Aku pun begitu tapi bedanya aku adalah anak yang paling besar jadi aku tak pernah memiliki seorang kakak, apakah kakak mau menjadi kakak ku yang selalu berada disamping ku. Karena aku tak pernah merasakan bagaimana mempunyai seorang kakak."aku memintanya agar memiliki cara untuk selalu dekat dengannya walaupun memang awalnya niat ku untuk menjadikannya seorang kekasih tapi diriku ragu untuk dapat membahagiakannya.
"Tentu saja aku mau untuk menjadi kakak mu, karena kamu adalah sudah aku anggap sebagai adik ku sendiri."
"Terima kasih kak, kau adalah kakak yang paling aku sayang." Dia tak tahu bahwa sebenarnya yang aku inginkan adalah untuk menjadikannya pasanganku dan untuk selalu bersama ku. Saat itu Dia memberikan ku gelang yang bertuliskan namanya yang berwarna coklat mirip dengan warna kulit ku yang membuat tulisan namanya seperti terpahat di tangan ku dan yang sebenarnya telah terpahat di hati ku sejak pertama kali bertemu.
                      
                      
  ☆☆☆☆


Tidak terasa sudah sepuluh hari aku bersama dirinya setiap harinya aku menunggu kedatangannya di bawah pohon cherry yang berada di dekat lapangan olah raga. Disana setiap hari aku selalu menunggu kedatangannya yang selalu datang jam 6.30 menit. Dia anak jurusan IPS yang notabene adalah jurusan yang aku sangat minati. Jadinya setiap pagi aku selalu memintanya mengajarkan ku materi-materi yang aku tidak mengerti, selain ingin belajar bersamanya. Sebenarnya aku selalu ingin berada di sampingnya oleh karena itu terkadang suka berpura-pura tidak mengerti suatu materi agar aku dapat bertanya padanya dan terus dekat dengannya.
Sebenarnya setiap kali diriku belajar bersama dengannya banyak kakak kelas lain yang menggoda chae min
"So sweet, sekarang cae min menjalin hubungan dengan adik kelas?"
"Ih apa sih hyung min." Kak Chae min selalu bersikap santai menghadapi banyaknya orang yang suka menggodanya saat sedang bersama ku. Diriku hanya diam saja menanggapi kakak kelas itu karena aku belum terlalu dekat dengan kakak kelas teman kak Chae min.
                         

☆☆☆☆


Sudah dua puluh hari lebih aku bersama-sama dengan chae min. Hati ku yang sudah penuh dengan perasaan cinta ku padanya akhirnya tak dapat ku tahan lagi. Akhirnya ku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan ku terhadapnya.
Waktu itu hari sabtu sesudah latihan aku bertemu dengannya dengannya di tempat biasa kita bertemu. Yaitu di tangga yang mungkin bagi ku itu bukan lah tangga biasa, tapi itu adalah tangga yang sangat memoriable dalam hidup ku karena disini tenpatku pertama kali duduk berdua dengannya dan pertama kali aku mengerti perasaan ku kepadanya saat melihat senyumannya itu.
"Kak aku ingin jujur, sebenarnya aku memiliki perasaan kepada kakak, perasaan yang melebihi rasa sayang terhadap seorang kakak. Yaitu perasaan Cinta."

Hari itu semua sedikit terasa berubah. Pesan yang biasanya formal seperti seorang kakak beradik sekarang berubah menjadi sangat mesra dan hangat kata-kata seperti kata panggilan ku kepadanya yang tadinya kak berubah menjadi 'ay' dan dia yang tadinya memanggil ku kyu sekarang sudah menjadi 'say'.
Rasanya seperti mimpi. Mimpi yang sangat indah dan tak ingin rasanya aku tersadar dari mimpi ini jika memang ini adalah sebuah mimpi. Tapi ini adalah kenyataan yang diberikan oleh Tuhan kepada ku dan aku menjalaninya dengan penuh rasa bersyukur setiap detiknya.
                      

☆☆☆☆


Hari demi hari terus berlalu kita selalu bersama untuk waktu yang cukup lama, tak terasa sudah sebulan kita bersama diriku yang humoris dan aktif selalu berusaha untuk terus membuatnya bahagia.
Tapi setiap kisah pasti ada halangan dan rintangan. Ternyata di balik semua kebahagian yang kita rasakan. Dia menyimpan sebuah kesedihan yang tak pernah aku tahu. Saat itu hari kamis malam aku mendapatkan pesan darinya. 
"Kyuhyun, ku mohon kepada mu jangan kau dekati aku lagi. Kumohon kepada mu untuk tidak menemui diri ku lagi." Terkejut sekali diriku saat mendapat pesan darinya yang berisi tentang hal yang sangat tak bisa ku terima begitu saja. Hati ku sesak rasanya, tak dapat ku pungkiri semua yang berawal dengan kebahagian kini telah runtuh oleh sebab yang tidak ku ketahui 
"Memangnya ada apa kak, kenapa kau menyuruh ku untuk pergi. Tolong berrikan alasan yang jelas kepada ku." kaki ku rasanya bergetar, hati ku sesak dan air mata ku mengalir tanpa ku sadari.
"Aku mohon kepada mu Kyu hyun jangan temui diriku lagi." Dia membalas pesan ku tanpa memberitahu alasan nya dia menyuruhku pergi dari kehidupannya.
"Tapi aku memohon kepada mu untuk sekali saja kau berikan kesempatan kepada ku untuk memperbaiki kesalahan ku, jika aku memang bersalah yang membuat mu menyuruh ku pergi." aku kembali membalas pesan yang ia kirimkan.
"Tak ada kesalahan yang kau perbuat, semua ini bukan kesalahan mu. Aku hanya ingin kau untuk tidak menunggu ku lagi dan tidak dekat dengan ku lagi." setelah pesan terakhir itu yang dia kirimkan kepada ku. Tak ada lagi lagi pesan yang masuk ke hand phone ku. Aku merenung, terdiam memikirkan apa yang telah ku lalukan apakah diriku pernah melakukan kesalahan.

Ke esokan harinya diriku datang kesekolah tanpa semangat karena aku tahu bahwa hari ini tak akan berjalan mudah. Aku harus menjalani hari-hari yang berat dengan kesendirian tanpa dirinya yang selalu memberikan ku kehangatan, yang selalu menjadi kakak yang baik bagi diriku yang tak beruntung ini.

"Kak Shin ren, apa yang terjadi dengan kak chae min kenapa dia memintaku untuk mejauhinya?"
Kak Shin ren adalah teman baik Chae min dia selalu mengetahui apa yang sekarang terjadi dalam kehidupan Chae min karena dia selalu menceritakannya kepada kak Shin ren.
"Dia meminta ku memberikan ini kepada mu."(dia menyodorkan novel korean love story yang setiap pulang sekolah kita selalu baca berdua di tempat kesukaan ku dan Chae min.)
"Kak tolong lah berikan alasan kenapa Kak Chae min memintaku untuk menjauhinya."
"Ada seorang penguntit yang selalu mengikutinya setiap saat. Penguntit itu selalu memerhatikan apa yang dilakukan Chae min dan dirimu, aku pun tak tahu jelas tapi Chae min bilang kepada ku bahwa penguntit itu memberitahukan tentang  kedekatan mu dengan Chae min kepada Ibu Chae min. Itu yang menyebabkan dia meminta mu untuk menjauhinya, jika kau masih mendekatinya Ibunya mengancam akan memindahkannya dari sekolah ini."

Pahit rasanya menirima kenyataan ini. Jika ini adalah mimpi ingin rasanya ku terbangun karena ini adalah mimpi yang sangat buruk, tapi semua ini adalah kenyataan yang harus ku jalani. Aku harus menerimanya dengan berlapang dada karena semua ini adalah takdir yang di berikan oleh tuhan.

Sebenarnya aku masih bisa bertemu dengannya saat sendang ekskul dan sebenarnya aku masih bisa berbicara dengannya untuk beberapa waktu tapi rasanya sangat sakit, dia sudah berubah saat kejadian itu mungkin dia juga ingin agar dirinya tidak di pindahkan sekolah oleh ibunya tapi itu sangat menyakitkan bagi ku karena sampai saat ini aku masih menyanginya apapun hal yang terjadi.

Caranya terlalu munafik untuk menjauhi ku, karena diriku tahu mungkin penguntit itu adalah lelaki yang dulu dekat dengannya dan pernah ada dalam kehidupannya. Tapi diriku tak ingin memaksakan perasaan ku kepadanya karena menurut ku kebahagian yang ia rasakan sekarang adalah kebahagian juga untuk ku. Walau pun ini sangat munafik karena tak mungkin diriku bahagia saat dia tersenyum dan tertawa lepas bersama orang lain yang sudah menggantikan posisi ku sekarang.

Jika diriku boleh jujur kematian rasanya sudah ingin menjemputku. Karena sekarang kehidupan ku sudah sepi tak ada lagi api kehangatan yang ia ciptakan dengan senyumannya. Sekarang ia sudah tak berada di samping ku, mungkin pepatah benar bahwa 'setiap pertemuan pasti ada perpisahan'. Jika diriku boleh minta kepada Tuhan hanya satu yang aku ingin minta agar dia tak pernah melupakan pertemuan ku dengan dirinya, mungkin sekarang perasaanya kepada ku sudah tak ada lagi tapi api cintaku kepada ku tak akan pernah padam kepadanya.

Kemarin aku melihat dia diboncengi oleh lelaki yang sangat familiar di mata ku. Lelaki itu anak basket dan cukup populer di sekolah ini, mungkin sekarang Kak Chae min telah menjalani hubungan dengannya. Aku hanya bisa tersenym melihat semua sandiwara ini semoga saja dia bahagia dengan jalan yang ia pilih.

SEMOGA KAU SELALU BAHAGIA CHAE MIN KU

aku tak akan pernah melupakan sedikit pun tentang apa yang telah terjadi diantara kita
semoga kau membaca cerita ini, Aku Kyu hyun mu akan selalu menunggu kedatangan mu kapan pun itu.
mungkin sekarang telah ada yang menggantikan diriku di dalam hati mu yang hangat itu.
Jangan menagis lagi setiap malam karena diriku tahu kau selalu merindukan seseorang yang berada jauh dari mu.

About Unknown

Hi, My Name is Hafeez. I am a webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.

 

Follow Me On Instagram